Rabu, 25 November 2009

Monumen Banceuy Situs Sejarah yang Sulit Dicari

Kamis, 27/11/2008 09:48 WIB
Monumen Banceuy
Situs Sejarah yang Sulit Dicari
Ema Nur Arifah - detikBandung




Bandung
- Keberadaan monumen Banceuy sebagai salah satu situs sejarah ternyata tidak mudah ditemukan. Meskipun Jalan Banceuy sendiri terletak di pusat kota, menuju monumen harus menemukan orang yang tepat untuk mendapat jawaban yang tepat di mana monumen ini berdiri.

Pertanyaan-pertanyaan mengenai lokasi monumen Banceuy ini juga sering ditujukan pada Natan (55), seorang tukang pembuat nama di Jalan Banceuy. Menurut Nathan banyak sekali orang yang datang untuk mencari monumen Banceuy. Hanya saja banyak yang tidak tahu harus kemana karena tidak ada petunjuk sama sekali.

"Banyak yang datang, bukan hanya mahasiswa atau pelajar untuk penelitian ada juga wisatawan. Biasanya ramainya setiap akhir pekan," tutur Nathan.

Padahal menurut Nathan ada jalur langsung dari Jalan Banceuy tepatnya di dekat area pertokoan untuk menuju monumen itu. Namun jalan masuknya kini terhalang oleh roda-roda pedagang sehingga monumen yang sebenarnya terlihat dari kejauhan pun jadi tidak tampak. Jalan masuk tersebut pun tampak tidak terawat dengan beberapa roda kosong di pinggirnya dengan pagar yang digembok.

Para pengunjung pun terpaksa harus berkeliling untuk mencapai monumen. Termasuk melalui Jalan Belakang Factoy. Walapun akhirnya banyak juga diantara mereka yang kecewa selepas berkunjung ke monumen.

"Banyak juga yang kecewa. Kenapa ya monumen kok gitu," tutur Nathan yang sudah berdagang di Jalan Banceuy sejak tahun 1960-an.

Menurut Nathan, sekarang keadaaan monumen sudah lebih baik. Sebelumnya monumen digunakan untuk para gelandangan melepas lelah. Namun setelah digembok gelandangan agak enggan untuk masuk, walaupun diakui Nathan tidak ada penjaga khusus menjaga monumen tersebut.

"Sekarang mah sudah jarang yang merawat. Coba kalau ada yang khusus merawat, pasti tidak akan ada sembarangan orang yang menggunakan," paparnya.

Dikelilingi pagar-pagar besi pendek dengan dua bendera merah putih berkibar di sisi kiri dan kanan monumen ini tampak begitu sepi. Seperti tak bernyawa, tak ada tulisan atau kata-kata apapun sebagai pertanda Soekarno pernah dipenjara di tempat itu pada zaman dulu.

Hanya tiga buah bangunan bercat putih, satu menara penjagaan, satu lagi monumen yang di atasnya disimpan batu besar dan sebuah kamar nomor 5, tempat di mana Soekarno menghabiskan waktu delapan bulan di penjara ini.

Bau pesing yang menyengat adalah ciri khas lain. Entah pakaian siapa tampak menghiasi pagar yang mengelilingi monumen. Dalam sebuah kamar berukuran 1 x,5 meter, tempat di mana Soekarno disekap tampak terlihat bendera merah putih di salah satu dindingnya.

Di sel sempit itulah Soekarno memanfaatkan waktu untuk menuliskan pembelaannya dengan judul Indonesia Menggugat dalam pengadilan Landraad (sekarang Gedung Indonesia Menggugat) 30 Agustus 1930.

Ngobrol asyik tempat-tempat wisata Bandung di Forumbandung, ayo gabung!(ema/ern)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar