Sabtu, 14 November 2009

Menyusun Korek Api Jadi Kapal Layar

Senin, 04/05/2009 08:26 WIB
Menyusun Korek Api Jadi Kapal Layar
Ema Nur Arifah - detikBandung




Bandung
- Berkarya bisa dilakukan dengan berbagai cara. Bagi seorang Ronald Watimena (55), warga Jalan Cisariang, kelurahan Sukamaju, Kecamatan Cibeunying Kidul, korek api sekalipun bisa menjadi inspirasi. Ronald, menyusun batang-batang kecil korek api tersebut menjadi miniatur kapal layar sepanjang 25 centimeter.

Awalnya untuk mengisi waktu luang. Ronald menekuni hobinya ini sejak tahun 1972 ketika dia bekerja sebagai sales di perusahaan farmasi.

"Isi waktu sambil kerja akhirnya jadi senang melakukan kegiatan ini," tutur Ronald.

Karena hanya membuat pada saat senggang, waktu yang dibutuhkan untuk menyelesaikan satu miniatur kapal layar pun memang cukup lama yaitu sekitar dua bulan. Terlebih
dahulu Ronald menyiapkan rangka kapal lalu mulai menyambung-nyambungkan batang korek api dengan lem.

"Pikiran saya adalah bagaimana caranya dengan biaya murah tapi bisa mewujudkan imajinasi," tutur Ronald.

Imajinasi Ronald pun menjalar tidak hanya sebatas menggunakan batang korek api. Dengan tetap berpegang pada biaya murah dia mulai bergerak menggunakan bahan-bahan
dari limbah. Sama sekali tak terduga, Ronald bisa menggunakan pelepah daun palem, pelepah pinang, paralon, bungkus rokok, potongan-potongan bambu sampai kain bekas payung yang tidak terpakai.

Tidak perlu mengeluarkan biaya untuk mendapatkan bahan-bahan tersebut karena bahan-bahan tersebut didapatnya dari mana saja. Hasil memungut dari jalanan atau
dari pelepah yang jatuh selepas musim hujan.

"Kalau sudah hujan biasanya ke Taman Pramuka untuk mencari pelepah palem yang jatuh," ujar Ronald.

Bagi Ronald bukanlah hal yang sulit. Tanpa melihat gambar dan hanya terpatok pada imajinasi yang bergerak di dalam kepalanya, Ronald mampu membuat karya-karya yang
indah. Jika melihatnya pasti sama-sama tidak menyangka jika kapal tersebut terbuat dari limbah.

Selama lebih dari 30 tahun berkarya, Ronald hanya menjadikan hobinya sebagai pajangan dan belum ke arah komersil. Namun kini Ronald mulai serius menekuni menjadi
usaha. Dibantu dua rekannya Endan hamdani (55) dan Beni Anton Rengkun (55). Endan membantu Ronald dalam memilih bahan dan membuat karya. Sedangkan Beni menyediakan rumahnya sebagai showroom yang sudah menyimpan sekitar 10 koleksi kapal layar.


Workshop
Jalan Cisariang No 15, Jalan Supratman

Showroom
Jalan Cihuni No 26
Telp. 022-76280584/081766799(ahy/ema)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar