Sabtu, 27 Februari 2010

Pertarungan Para Pemanggil Hujan

Pertarungan Para Pemanggil Hujan
Minggu, 28 Februari 2010 | 06:45 WIB

Putu Fajar Arcana

KOMPAS.com - Pada pertarungan kelima, tangan Putu Kebo (30) berdarah. Sementara lawannya, Komang Rerod (45), masih segar bugar. Pertempuran dua jagoan dari Desa Seraya, Kabupaten Karangasem, Bali, dalam ritual ”gebug ende” saat Festival Hujan di Bentara Budaya Bali, Minggu (21/2), itu pun dihentikan.

Mendung secara tiba-tiba menyelimuti langit seputar Ketewel, Gianyar, tempat Bentara Budaya Bali berlokasi. Ada pertanda hujan segera turun. Pengunjung serentak menoleh ke langit ketika rinai gerimis. ”Benar-benar hujan,” spontan pemikir kebudayaan asal Perancis, Jean Couteau, yang duduk di deretan depan berucap. Kepala Desa Seraya I Ketut Badra pun optimistis pada keberhasilan ritual di senja itu.

Namun, fenomena alam itu tak berlangsung lama. Ketika awak Teater Payung Hitam menggelar repertoar ”Puisi Tubuh”, mendung sudah lenyap. Sinar bulan dari langit belahan barat berpadu dengan cahaya lampu menerpa tubuh para aktor.

”Biasanya, kalau darah sudah mengucur dari kepala petarung, hujan akan segera turun,” tutur Badra. Gebug ende adalah ritual pemanggilan hujan yang biasanya digelar antara Oktober dan Desember di pelosok Desa Seraya. Saat bulan-bulan itu, warga baru saja menanam jagung.

”Jika daun jagung muda layu, gamelan akan dibunyikan. Warga dari segala pelosok berkumpul untuk menggelar gebug, pertarungan bisa antardesa dan berpindah-pindah, sampai hujan turun,” ujar Badra.

Menurut dia, hampir semua lelaki di Seraya adalah petarung andal. Mereka akan menari dan bersiap-siap memukul lawan dengan tongkat rotan atau menangkis dengan tameng serangan musuh. Badra tidak begitu mengerti sejak kapan tradisi magebug (bertarung) ini dilaksanakan. Umumnya, warga hanya tahu bahwa ritual itulah cara mereka memohon kemurahan alam agar jagung mereka diberkati. Berkat itu artinya panen berlimpah sehingga orang-orang yang tinggal di perbukitan karang itu bisa mempertahankan dan melanjutkan hidup.

Ritual serupa dengan nama berbeda terdapat pula di Lombok. Menurut Sayuti (45), warga Kota Mataram, Lombok, Nusa Tenggara Barat, di daerahnya, pertarungan dua lelaki dengan tongkat rotan dan ende (perisai) disebut peresean. ”Peresean pada awalnya juga untuk mendatangkanhujan. Sekarang sudah berkembang menjadi hiburan,” katanya.

Sebagai ritual, peresean juga mensyaratkan tetesan darah akibat hantaman rotan. Semakin banyak darah yang menetes, semakin besar kemungkinan turun hujan. Dan, asal tahu, ritual itu biasanya digelar pada saat musim kemarau, ketika petani kesulitan memperoleh air.

Makan jagung

Bagi Wayan Wirdu (60), petani di Seraya, jagung ibarat nyawa keluarga. Sebagian besar warga Seraya memang mengandalkan jagung sebagai makanan pokok. Mungkin itu pulalah sebabnya di dekat pasar desa sejak tahun 1970-an didirikan patung jagung. ”Tapi, kini dirobohkan karena mau dibangun taman,” tutur Made Budi Sejati yang tinggal di dekat pasar desa.

Kendati begitu, jagung sampai kini bagi Nyoman Panca (29) tetap menjadi tumpuan hidup. Di sekitar rumah gubuknya yang terletak di utara desa, jagung tumbuh dengan subur pada musim ini. Padahal, lelaki ini pernah menjadi perantau dan bekerja sebagai pematung di kawasan wisata Ubud, Gianyar. ”Saya putuskan pulang setelah menikah. Lebih baik di sini bertani meski sehari-hari makan jagung,” tutur Panca sembari mengikat ilalang sebagai atap dapurnya yang baru.

Penduduk Seraya, menurut Badra, berkisar 21.000 orang dan lebih dari 60 persen adalah petani jagung. Sisanya sedang bergegas menjalani hidup sebagai perajin anyaman dari serat ate dan pematung. Mereka yang perajin pun sebenarnya masih menyisakan hari-hari untuk bertanam jagung. Sebagai orang pegunungan, bahasa warga Seraya berbeda dengan bahasa Bali dataran.

”Kami tidak mengenal huruf ’e’ di akhir nama sebagaimana orang Bali umumnya. Akhir huruf ’a’ ya kami baca ’a’. Bahkan, ada beberapa kata yang berbeda sekali,” ujar Badra.

Tradisi magebug telah menjadi spirit hidup bagi warga Seraya untuk mempertahankan hidup. Mereka adalah petarung sejati. Keluarga Wayan Wirdu yang sebagian besar tinggal di gubuk beratap ilalang menerima kehidupannya dengan ikhlas. ”Ya, kami biasa hidup begini. Tak ada apa-apa, tetapi sejak dulu jalan saja,” tutur Wirdu yang siang itu sedang bergotong royong membangun dapur untuk anak ketiganya, Nyoman Panca.

Konon, dalam sejarahnya, ungkap Badra, warga Seraya termasuk turunan prajurit yang diandalkan pada masa Kerajaan Karangasem. Mereka bahkan menjadi benteng pertama saat ekspansi Gajahmada dari arah timur ke Bali.

”Maka itu, dalam setiap rumah kami memiliki tongkat sebagai senjata sampai sekarang,” tutur Badra.

Mistis

Kurator Festival Hujan Bentara Budaya Bali, Putu Wirata Dwikora, mengatakan, gebug ende mencirikan pendekatan mistis-irasional dari masyarakat tradisional di dalam membaca fenomena alam. Desa Seraya secara geografis terletak di perbukitan karang di sekitar ekor Pulau Bali. Wilayah ini dibatasi pantai selatan yang curam.

Barangkali realitas geografis inilah yang menyebabkan musim di Seraya menjadi anomali dengan daerah lain di Bali. Musim berlangsung pendek dan biasanya baru turun pada awal tahun. ”Oktober sampai Desember daerah kami malah kemarau, maka itulah magebug biasanya digelar,” kata Badra.

Menurut Wirata, ciri mistis- irasional itu menjadi ciri khas masyarakat pegunungan, terutama desa-desa tua di Bali. ”Karena masyarakat dataran sudah memiliki sistem kalender dengan rumusan perhitungan musim yang rumit,” ungkapnya.

Kendati rumusan-rumusan tersebut pada akhirnya senantiasa dibarengi dengan gelaran ritual, Bali telah mewarisi sistem kalender yang memadukan sistem lunar dan solar.

”Jelas sekali bahwa rumusan- rumusan ini hasil pengamatan empiris berabad-abad terhadap fenomena alam. Lalu, para intelektual di masa lalu menuliskannya dalam rumusan wariga,” kata Wirata.

Gede Sutarya yang mewarisi sistem penyusunan kalender dari ayahnya mengungkapkan, penyusunan kalender Bali pada awalnya memang diarahkan untuk menentukan gelaran-gelaran upacara. ”Tetapi, sejak awal pula sudah berisikan hari-hari baik untuk melaksanakan penanaman padi dan palawija. Bahkan, sudah diisi pula dengan kapan membuat pancing bagi para nelayan, misalnya,” katanya.

Bukti itu menunjukkan bahwa rumusan dalam penyusunan kalender itu selalu mengacu pada ketepatan musim. ”Di Bali sudah beberapa kali terjadi perumusan ulang untuk menyesuaikan dengan musim kendati baru sebatas rumusan untuk ketepatan pelaksanaan upacara,” ujar Sutarya.

Jika warga Seraya tetap menggelar pertarungan dua lelaki untuk memanggil hujan, barangkali itulah ”rumusan” tradisional mereka untuk membaca musim. Mereka paham tempat hidup mereka menjadi anomali dari daerah lain di Bali. Dan, musim hujan pun datang berbeda bulan.

”Karena itulah, kami memilih menanam dan makan jagung, yang tak butuh hujan besar sepanjang tahun,” kata Badra.

Itu juga sebuah pertarungan hidup untuk kemudian beradaptasi dengan watak musim. (RUL)

Editor: jimbon | Sumber : Kompas Cetak

Uang Punya Emosi, Kenali Cara Tepat Menggunakannya

Uang Punya Emosi, Kenali Cara Tepat Menggunakannya
Shopaholic paling enggak tahan melihat pengumuman sale. Pastikan Anda ditemani satu orang saja ketika berbelanja.
Sabtu, 27/2/2010 | 22:09 WIB

KOMPAS.com - Uang, alat tukar yang nilainya semakin tinggi ini juga punya emosi. Namun emosi pada uang sangat bisa dikontrol oleh penggunanya, yakni Anda. Uang menjadi tidak emosional jika penggunanya mencatat detil setiap pemasukan dan pengeluaran yang didapatkan dari penghasilan utama, maupun pendapatan lainnya.

Perencana keuangan dari Akbar's Financial Check Up, Aidil Akbar Madjid menilai, karena emosi uang inilah, urusan perencanaan keuangan menjadi penting. Menurutnya, dengan merencanakan keuangan, setidaknya dengan mencatat cash flow, keuangan akan lebih terukur.

"Kebanyakan orang menggunakan 50 persen dari penghasilannya untuk biaya entertainment, dan ini dilakukan lebih karena gengsi," papar Akbar dalam media gatheringperayaan ulang tahun pemain sinetron Rezky Adhitya di Hema TIS Square Jakarta (25/2/2010).

Besar pasak daripada tiang akhirnya menjadi masalah umum yang ditemui para pekerja. Menurut Akbar, kondisi keuangan seperti ini bisa diatasi jika seseorang mengenali emosi pada uang. Bagaimana cara sederhana mengakali agar tidak terbawa emosi dalam menggunakan uang?

Kurangi biaya entertainment, atasi gengsi
Pilihan titik temu di mal jumlahnya puluhan. Jika Anda memang merasa perlu bertemu rekan kerja di luar kantor, pilih tempat yang lebih murah. Jika perlu Anda yang menentukan tempatnya dan jauhi gengsi. Perhitungkan rasio penggunaan uang jika Anda, karena gengsi, pilih tempat yang memasang harga tinggi. Rasio uang Anda bisa digunakan untuk keperluan lain. Bahkan bisa diinvestasikan dan membuat uang punya nilai tambah lima hingga puluhan tahun ke depan.

Kontrol emosi belanja, lebih baik pergi sendiri
Diskon di tengah malam, pagi hari, menjelang peringatan hari besar nasional atau apapun ragam produknya, bisa sangat menggiurkan. Perlu dikenali, ada efek psikologis dalam berbelanja. Akbar mengatakan jika Anda belanja dalam waktu yang sempit, atau terburu-buru kecenderungannya akan lebih boros dan tidak seperti yang direncanakan. Kondisi fisik yang tidak fit seperti kelelahan sepulang kantor, mengantuk, perut kosong bisa menimbulkan efek psikologis yang membuat Anda berbelanja dengan irasional. Jadi pastikan jika ingin berbelanja Anda bebas dari kondisi tadi. Bahkan menurut Akbar, belanja rombongan dengan teman dekat, lebih dari dua orang hanya akan membuat dompet terkuras. Kecenderungan belanja beramai-ramai adalah Anda menjadi lebih permisif dengan komentar dari rekan Anda. Jika dua hingga lima orang mengatakan gaun yang Anda pilih bagus, emosi Anda terpancing untuk membelinya. Pergilah belanja sendiri atau minimal ditemani satu orang. Cara ini cukup efektif, karena meminimalisir emosi yang akan mempengaruhi pengeluaran Anda.

Work hard party hard, tapi tetap butuh investasi

Menikmati hidup setelah sibuk dan bekerja keras dengan pekerjaan di kantor sah saja. Namun bukan berarti Anda bebas menggunakan penghasilan tanpa merencanakan keuangan. Jika sederhananya, Anda sudah mulai mengatur pengeluaran dengan mencatat uang masuk dan uang keluar, mulailah beranjak ke level berikutnya, investasi. Berinvestasi dari penghasilan utama Anda merupakan salah satu bentuk perencanaan keuangan.

Menurut Akbar, produk investasi paling terjangkau, bernilai tinggi di masa mendatang, adalah dengan mengalokasikan dana untuk membeli emas logam mulia mulai dari 1 gram. Produk investasi lainnya adalah saham, deposito, properti, reksa dana, bisnis. Pilihan investasi bergantung kepada kemampuan Anda dan kebutuhan apakah jangka pendek, menengah atau panjang.

C1-10


Editor: wsn

http://female.kompas.com/read/xml/2010/02/27/22093370/uang.punya.emosi.kenali.cara.tepat.menggunakannya.

Dari Siang ke Malam, Tetap Fabulous

Dari Siang ke Malam, Tetap Fabulous
Dari siang ke malam, tampil gaya namun tidak melupakan kepraktisan adalah keharusan para wanita urban. Warna abu-abu bisa jadi pilihan bergaya.
Sabtu, 27/2/2010 | 19:00 WIB

KOMPAS.com- Kaum urban, identik dengan aktivitas yang menggunung. Acara dari pagi hingga tengah malam seakan tiada henti. Para wanita karier, wanita sosialita, dan wanita dengan kehidupan profesional harus tetap terlihat gaya tapi tidak melupakan kepraktisan. Melihat adanya kebutuhan akan pasar ini, Kanaya Tabitha meluncurkan lini koleksi pakaian terbarunya yang ia beri nama, Fabulous.

"Idenya adalah karena saya ingin para wanita karier di Indonesia lebih gaya, karena mereka memiliki lifestyle yang berbeda dari jam ke jam. Inspirasi koleksi ini adalah dari wanita-wanita kota besar di New York, dan lainnya. Para wanita ini harus bisa tampil rapi di siang hari, tapi juga bisa terlihat sexy dan fun di malam harinya," terang Kanaya di acara peluncuran Fabulous, Dragonfly, Jakarta, beberapa waktu lalu.

Menurut Kanaya, saat ini pasar untuk wanita karier, usia 25 tahun ke atas masih dikuasai oleh brand-brand luar negeri. Harapannya, lewat brand barunya ini, para wanita bisa mendapatkan koleksi karya dalam negeri yang kualitas dan desainnya tidak kalah dengan produk impor.

Peragaan busana yang ia gelar malam itu tidak tanggung-tanggung, Kanaya mendapuk rekan-rekan selebritisnya untuk memeragakan koleksinya. Dari Maia Estianti, Febby Febiola, Sausan, Titi Sjuman, Olla Ramlan, Nonny Chirilda, Fla, dan lainnya berlenggak-lenggok dengan koleksi Kanaya. Bukan hanya karena alasan promosi semata, namun Kanaya juga ingin memperlihatkan, bahwa pakaian yang ia buat tak hanya semata untuk ukuran tubuh model yang rata-rata sangat kecil. Tapi, sebagai bukti bahwa koleksinya bisa jadi cantik dipakai oleh segala ukuran dan bentuk tubuh.

Koleksi ready-to-wear yang berada di bawah tema "Hard Work, Play Smart" ini cukup beragam. Mulai dari jumpsuitberkerah blazer, blazer dengan detail lace, celana kapri, celana harem, shiftdress dari bahan satin, dan masih banyak lain. Yang membuat koleksinya berbeda adalah adanya detail-detail unik pada bajunya. Dalam satu koleksi, warna yang digunakan pun tidak terlalu ramai, sehingga cocok untuk wanita karier. Sesuai temanya, koleksi yang diperagakan bisa dikenakan siang dan malam. Misal, untuk kesan formal, Anda bisa mengenakan blazer di bagian luar, dan untuk malam, tinggal tanggalkan blazer-nya.


NAD

Editor: NF

http://female.kompas.com/read/xml/2010/02/27/19004390/dari.siang.ke.malam.tetap.fabulous

Fotografi Fashion, Hobi Berpeluang Jadi Hoki

Fotografi Fashion, Hobi Berpeluang Jadi Hoki

Afrida terpilih menjadi satu dari empat finalis yang kebanyakan lelaki dalam ajang kompetisi fotografi diadakan oleh Nike Indonesia. Fotografi fashion menjadi profesi yang diimpikan Afrida.

Kamis, 25/2/2010 | 12:25 WIB

KOMPAS.com - Memotret bisa menjadi kegemaran siapa saja, apa pun model kameranya. Benda atau apa pun yang ada di sekeliling juru foto bisa menjadi ide dan konsep foto yang mendatangkan kesenangan bahkan hoki. Termasuk produk fashion yang mewakili karakter sporty, stylish, danedgy, seperti sportswear keluaran Nike.

Afrida (23) yang mengaku masih pemula dalam menggunakan kamera, menyenangi hobi yang lebih banyak digemari lelaki ini. Dengan kamera saku digital, kegelisahan dalam meraih mimpi menjadi konsep foto yang dibuatnya seminggu.

Konsep foto dengan seorang model menggunakan sepatusneakers sedang berlari meraih mimpi, meski dirasa terlambat membuat pilihan hidup, membawa Afrida menjadi salah satu finalis kompetisi foto online bertema "The Game of Life".

Nike Indonesia menginisiasi kompetisi ini sebagai kesempatan berekspresi bagi penggemar produknya, yakni anak muda kreatif dan berkarakter. Nike bekerjasama dengan situs online dailywhatnot.com kemudian membuka kesempatan bagi penggemar fotografi untuk mengirim karya fotonya. Apresiasi membludak, sementara penyelenggara hanya punya waktu 22 hari untuk menyeleksi 138 foto yang masuk dalam situs ini.

Didapatlah lima finalis yang dikejutkan dengan sebuah undangan. Lima penggemar fotografi yang juga pencinta produk Nike ini diundang ke Nike Store Plaza Indonesia pada Jumat (19/2/2010). Saat itu, Nike Indonesia juga mengundang media untuk mengenalkan koleksi terbaru Nike Sportswear (NSW).

Tak disangka, Afrida menjadi satu di antara empat peserta (tiga yang lain adalah pria) yang harus berkompetisi kembali. Kali ini Afrida harus menggunakan kamera digital SLR yang membutuhkan teknik memotret lebih tinggi. Grogi, menjadi komentar pertama Afrida ketika ditanya MC setelah sibuk hunting foto di lantai dua Plaza Indonesia.

Sejumlah model didatangkan untuk mengenakan apparel dari Nike. Fotografer dan model pun mulai beraksi, mencari konsep foto yang unik, spot menarik, dan menunjukkan karakter fashion khas Nike.

Hanya dalam waktu 30 menit, masing-masing fotografer dipancing kreativitasnya. Kemudian hasil foto dinilai oleh tim juri, salah satunya fotografer profesional Anton Ismael.

Final dari kompetisi foto ini memang sengaja dikemas sebagai game kreatif khas anak muda yang senang berekspresi.

Dyah Oetari, Marketing Manager Nike Indonesia, mengatakan kegiatan fotografi merupakan bentuk acara konsumen produk dengan menangkap kegemaran terkini dari anak muda. Menurutnya, event fotografi perdana ini memiliki semangat yang sejalan dengan produk Nike.
Terlibatnya Anton Ismael sebagai juri pun diyakini mampu mewakili imej brand.

"Selain salah satu fotografer teratas, Anton mewakili konsep edgy, tidak mainstream, dan berkarakter," papar Dyah di sela pengumuman pemenang kompetisi.

Anton juga menilai game fotografi semacam ini memiliki nilai positif dan sudah semestinya lebih sering diadakan. Bagi Anton, kesempatan ekspresi diri dengan sensitif melihat hal sederhana di sekelilingnya membuat proses pemotretan menjadi lebih bernilai, dan tak sekadar merujuk pada hasil foto.

Meski waktunya relatif singkat, 15 hingga 30 menit, termasuk editing, Anton menilai fotografer pemula bisa melatih dirinya lewat game semacam ini.

Lantas apa yang menjadi poin penilaian bagi Anton?

"Dalam memotret soal kebenaran adalah nomor kedua. Pertama, hasil foto memiliki nilai yang membuat orang lain ingin membahas kembali apa maksud foto tersebut. Artinya foto bercerita dan memancing rasa ingin tahu. Akhirnya menjadi diri sendiri adalah kuncinya," papar Anton kepada Kompas Female.

Untuk menghasilkan foto dalam perspektif Anton, fotografer tertantang untuk mencari cara menguasai keadaan sekelilingnya, sensitif dengan apa yang ada di sekitarnya.

Bagi Anton, dalam fotografi, selain perlu adanya konsep foto, penguasaan kondisi di sekitarnya juga penting. Bagaimana lokasinya, modelnya, dan sosialisasinya dengan keadaan tersebut.

Kompetisi fotografi, termasuk dalam dunia fashion, akhirnya mempertemukan seni memotret, konsep fashion, karakter personal fotografer, dan hasil karya yang membuka berbagai peluang.

Bagi Afrida misalkan, meski tak menang dalam kompetisi perdananya, perempuan muda karyawan bank ini mengaku termotivasi. Kesukaannya terhadap produk Nike dan fotografi lantas membawanya pada kompetisi. Afrida pun mengaku, ia meyakini fotografi fashion bisa menjadi profesinya. Lewat kompetisi, Afrida mulai mengumpulkan portofolio fotografi.

"Bagi amatir, kegiatan semacam ini tempat belajar banyak ilmu," kata Afrida, sekaligus meyakinkan bahwa fotografi fashion adalah mimpinya yang akan terwujud nanti.

Ambil kamera, sensitif dengan apa yang ada di sekeliling Anda, mulailah memotret dengan konsep. Temukan bahwa cara sederhana dari kegemaran Anda bisa membuka kesempatan, bahkan keberuntungan.


C1-10

Editor: din

http://female.kompas.com/read/xml/2010/02/25/12250494/fotografi.fashion.hobi.berpeluang.jadi.hoki.

Bebaskan Ekspresi Anda dalam Bergaya!

Bebaskan Ekspresi Anda dalam Bergaya!
Model simetris dan paduan warna yang tidak seragam menjadi tren fashion yang digandrungi anak muda.

Selasa, 23/2/2010 | 18:13 WIB

KOMPAS.com - Perancang ternama dari kiblat fashion dunia, Paris, Yves Saint Laurent
Fashion pernah mengatakan, "Fashion come and go, but style is forever".

Sederhananya, fashion bisa saja terus berubah, apa pun model dan trennya. Namun soal gaya, akan menetap pada diri seseorang sesuai karakternya. Ketika seseorang merasa nyaman dengan gaya tertentu, yang menjadi ciri khasnya, itu adalah pilihannya.

Hal ini pula yang diyakini Melia Prawira, pemilik toko fashion Jabotabek Shopping & Friends. Dalam sebuah talkshowpembukaan pusat belanja dan fashion remaja, Melia mengatakan tidak ada tren fashion tertentu, menjawab pertanyaan apakah tren fashion tahun ini untuk anak muda.

Menurut perempuan yang berkecimpung di dunia fashion selama 9 tahun ini, kecenderungan anak muda saat ini adalah ekspresif dengan dirinya. Model fashion yang muncul di layar kaca dari kiblat mana pun tak lagi jadi acuan mutlak.

"Gaya busana anak muda sekarang lebih ekspresif dan senang mengombinasikan warna. Mereka cenderung melihat ke dirinya. Apa yang pantas dan tidak untuk dikenakan," papar Melia.

Istilah korban mode sudah nyaris tak lagi ditemui sekarang ini. Fashion pada anak muda lebih berkarakter dan menunjukkan ciri khas personal, termasuk padupadan warna.

Sementara itu fashion stylist Karin Wijaya justru mengakui tren warna ini. Menurutnya, trashing warna pada gaya busana anak muda yang menjadi tren terkini.

"Warna cerah yang optimis merepresentasikan semangat optimisme anak muda," kata Karin dalam launching produksportswear beberapa waktu lalu.

Meski begitu, fashion etnik menjadi tren yang cenderung menonjol pada tahun ini seperti diakui oleh Melia. Batik, menjadi produk lokal yang fashionable dan digemari anak muda. Menurut Melia, batik sebagai fashion muncul sejak budaya lokal mulai diklaim negara tetangga. Jadi, tren etnik batik muncul sebagai bentuk kecintaan karakter khas negeri.

Variasi model dan desain batik pun semakin banyak yang berkarakter khas anak muda. Padupadan batik juga lebih berani. Misalkan, kata Melia, batik tak hanya berpasangan dengan high heels, tapi juga bisa dengan sepatu kets. Aksesori etnik juga pantas dipadukan dengan motif batik yang cenderung kaya warna. Pilihan warna juga tak harus seragam. Jadi, berani mengkolaborasikan ragam model dan desain serta warna, itulah tren fashion saat ini.

Syaratnya, menurut Melia, nilai kepantasan berbusana lebih menjadi ukuran daripada apa mereknya atau keluaran mana. Simak triknya:

* Warna kulit
Orang Indonesia cenderung memiliki warna kulit kecoklatan. Triknya, jangan gunakan warna krem karena kulit akan terlihat kumal. Coklat gelap lebih cocok karena akan lebih menonjolkan warna kulit.

* Bentuk badan
Persoalan kepercayaan diri kaitannya dengan bentuk badan bisa terlihat dari busana yang dikenakannya. Jika ada orang berbadan besar, dan cukup nyaman serta percaya diri dengan pakaian sedikit terbuka, sah saja. Namun perlu juga diperhatikan apakah bentuk badan Anda cocok untuk busana tertentu. Tidak semua busana bisa pas di badan atau enak dilihat. Perlu konsultasi dengan pakar fashion atau sering membaca referensi fashion untuk mengenali gaya busana sesuai bentuk badan.

* Karakter
Bagaimana karakter dan pembawaan dalam diri juga bisa menjadi ukuran kepantasan. Jika Anda merasa nyaman dengan tampil sporty, tren batik masih bisa diikuti. Padankan saja dengan sepatu kets dan cardigan. Masih ada sentuhan feminin dan maskulin bukan? Atau gunakan jaket sporty dengan dalaman kemeja lengan panjang dan bawahan celana jins misalnya. Sporty dan rapi menjadi gaya busana yang tak menipu karakter Anda bukan?


C1-10

Editor: din

http://female.kompas.com/read/xml/2010/02/23/18131293/bebaskan.ekspresi.anda.dalam.bergaya

Memperbesar Limit Kartu Kredit

Memperbesar Limit Kartu Kredit
Belanja dengan kartu kredit bisa mendatangkan hadiah, juga masalah jika tak cerdik menggunakannya.

Rabu, 24/2/2010 | 11:11 WIB

KOMPAS.com — Berapa limit kartu kredit Anda? Apakah Anda sudah merasa cukup dengan besarnya limit tersebut? Jika belum, mungkin Anda termasuk orang-orang yang ingin menambah batas kartu kredit menjadi lebih tinggi dari limit kartu sekarang.

Anda tak sendiri, kok. Banyak pemegang kartu kredit juga berharap bisa memperbesar batas kartu kredit mereka agar mampu membeli barang yang sulit dijangkau dengan uang tunai yang tak mereka miliki.

Syarat dan ketentuan berlaku
Yang menjadi pertanyaan kemudian, bisakah kita meminta batas kartu kredit dinaikkan? Jawabannya tentu bisa. Namun, sebelumnya perlu diketahui bahwa untuk mendapatkan batas kartu kredit yang lebih tinggi, Anda harus mematuhi syarat dan ketentuan yang dikeluarkan perusahaan penerbit kartu kredit atau bank.

Apa saja syarat dan ketentuan yang berlaku itu? Tips berikut akan membantu Anda mengendalikan kartu kredit sehingga permohonan kenaikan batas kredit Anda bisa disetujui.

1. Kredibilitas
Kredibilitas Anda sebagai pemegang kartu kredit yang baik memang menjadi hal pertama yang dilihat pihak bank dan perusahaan penerbit kartu kredit ketika akan menyetujui kenaikan batas kredit. Jadi, yang paling penting dilakukan untuk mendapatkan kenaikan ini adalah membuktikan bahwa Anda layak menerimanya.

2. Selalu dalam batas
Meski membutuhkan kenaikan batas kredit, bukan berarti Anda harus selalu menghabiskan jatah batas kartu kredit. Tetaplah gunakan kartu Anda dalam batasnya untuk menunjukkan kepada pihak penerbit kartu kredit atau bank bahwa Anda mampu mengendalikan pengeluaran Anda.

3. Gunakan secara berkala
Jika ingin terlihat membutuhkan kenaikan limit kredit, tentu jangan menyimpan kartu kredit hanya untuk keperluan darurat. Gunakan sesering mungkin. Jika menggunakan kartu kredit hanya sesekali, bank dan perusahaan penerbit kartu kredit tidak akan mampu memahami perilaku pemakaian dan pembayaran kartu kredit Anda. Alhasil, mereka enggan memberikan batas kartu kredit yang lebih tinggi.

4. Jangan membayar minimum
Selama ini Anda selalu membayar tagihan kartu kredit dengan minimum payment alias pembayaran minimum. Nah, demi tujuan ini, cobalah untuk membayar lebih besar dari biasanya. Jika perlu, sesekali bayarlah secara penuh pemakaian kartu kredit Anda yang tidak terlalu besar. Metode pembayaran biasanya akan memberi penilaian lebih dan ikut menentukan apakah Anda layak mendapatkan batas kartu kredit yang lebih tinggi.

5. Tarik perhatian
Untuk menarik perhatian penerbit kartu kredit atau bank, coba beri keuntungan. Caranya, dengan sesekali tidak membayar lunas tagihan Anda. Cara ini akan memberi kesempatan kepada kartu kredit untuk membungakan sisa utang Anda. Psst, memang cara ini tidak dianjurkan oleh para pakar keuangan. Namun, sesekali boleh juga dicoba.

Dengan membuktikan bahwa Anda adalah peminjam yang baik (dengan memberi keuntungan kepada peminjam) akan sedikit meyakinkan pihak bank atau penerbit kartu kredit. Namun, hati-hati. Jika sering melakukan, bisa-bisa Anda malah terlilit utang.

6. Hindari keterlambatan pembayaran
Hal ini tidak hanya akan membuat utang Anda bertambah sehingga harus membayar lebih besar. Anda juga harus membayar denda keterlambatan. Tentu keterlambatan ini bisa menjadi catatan buruk bagi track record kartu kredit Anda dan bisa mengurangi kemungkinan Anda mendapatkan batas kartu kredit lebih tinggi.

7. Bijak berkartu kredit
Dari semua tips, tetap strategi terbaik dan sederhana adalah menggunakan kartu kredit dengan bijak. Perlu diingat bahwa perusahaan penerbit kartu kredit atau bank selalu mencatat transaksi dan pola pembayaran Anda. Jadi, bayarlah selalu tagihan kartu kredit Anda tepat waktu.

Intinya, track record Anda di bank dan perusahaan penerbit kartu kredit akan menentukan apakah Anda layak mendapatkan kenaikan limit kredit atau tidak. Dan, ingatlah, ketika batas kartu kredit naik, daya beli Anda akan semakin besar. Risiko, utang, dan bunga yng dibayar pun akan makin besar. Apalagi jika Anda terlambat membayar atau tak bisa membayar penuh. Jadi, tetap bijak menggunakan kartu kredit, ya.

(Erma DK/Majalah Chic)


Editor: NF

http://female.kompas.com/read/xml/2010/02/24/11115917/memperbesar.limit.kartu.kredit

Trashion, Limbah Plastik Bernilai Ekonomi Tinggi

Yanti, pengrajin daur ulang dari sampah plastik dengan produk Trashion. Trashion memiliki kualitas eskpor hasil pembinaan dari Yayasan Unilever Indonesia.
Kamis, 25/2/2010 | 12:09 WIB

KOMPAS.com - Sampah plastik rumah tangga jika dikumpulkan dalam sebulan bisa mencapai puluhan, bahkan ratusan kilo. Padahal plastik butuh ribuan tahun untuk terurai jika sudah sampai di TPA. Bayangkan pengaruhnya bagi lingkungan. Tidak heran jika kampanye mengurangi plastik semakin gencar belakangan ini. Pilihan lain jika ingin menyelamatkan bumi adalah dengan mendaur ulang.

Cara pandang kreatif terhadap sampah sudah dimiliki ibu tiga anak, Heryanti Simarmata (40), sejak 2007. Ibu rumah tangga yang akrab disapa Yanti ini mengaku bakat alami dan kegemarannya dengan seni keterampilan membuatnya terpancing berkarya.

Karya sederhana dari sampah plastik rumah tangga membuka peluang besar bagi dirinya dan lingkungan. Yanti semakin dikenal banyak komunitas, perusahaan, lokal maupun internasional, sejak memunculkan ide mengubah sampah menjadi benda layak guna dengan label Trashion.

"Awalnya produk daur ulang sampah plastik ini menjadi juara I lomba pengolahan limbah kering program Jakarta Green & Clean tahun 2008. Sejak itu orang banyak kenal dan pesanan mulai berdatangan," papar Yanti kepada Kompas Female.

Yanti melibatkan ibu rumah tangga di kawasan tempat tinggalnya untuk mengolah limbah plastik ini. Misi awalnya adalah berpartisipasi dalam kegiatan pelestarian lingkungan. Kolaborasi kreativitas dan kemandirian usaha membesarkan ide Yanti menjadi tak sekadar aktivitas lingkungan.

Dengan tetap melibatkan komunitas yang kebanyakan kaum ibu, Yanti mengembangkan keterampilan daur ulang plastik hingga menjadi industri rumahan sekaligus membuka lapangan kerja. Bantuan modal dari Yayasan Unilever Indonesia berupa sebuah mesin jahit membantu usaha Yanti. Kini, Yanti punya lima mesin jahit di workshop-nya, 10 karyawan, dan jaringan komunitas penggiat daur ulang bermerek Trashion di sejumlah titik di Jakarta.

Plastik sejumlah 5 kilogram menjadi titik awalnya. Saat itu, Yanti harus mengumpulkan plastik dari limbah rumah tangga. Plastik tersebut disortir lebih dulu. Hanya yang masih layak dipakai yang diolahnya. Namun sekarang Trashion sudah mulai terbantu seiring meningkatnya kesadaran masyarakat mengumpulkan limbah plastik.

"Ibu rumah tangga mulai terbangun kesadarannya untuk mengumpulkan limbah plastik, mencuci, dan menjualnya sebagai bahan baku produksi," kata Yanti, yang menghargai bahan baku limbah plastik senilai Rp 3.500 - Rp 5.000 per kilogram.

Tak hanya ibu rumah tangga, pemulung yang semula tak peduli dengan limbah plastik, akhirnya mendapat peluang rejeki baru.

"Plastik dihargai Rp 300 per kilogram di lapak. Membayar limbah plastik dengan harga tinggi membuat pemulung lebih termotivasi mengumpulkan plastik," katanya.

Produksi Trashion terus meningkat setiap tahunnya. Setiap bulan permintaan barang mencapai lebih dari 500 item. Bahkan sejak awal 2010 ini, Hypermart memesan 3.000 produk sebagai tahap pertama kerjasamanya dengan Trashion. Saat ditemui Kompas Female, Yanti juga turun tangan menyiapkan pesanan sejumlah 400 buah untuk dikirim ke Bali dalam acara seminar.

Untuk memenuhi permintaan yang semakin menggunung, Yanti konsisten pada konsep awal, memberdayakan komunitas ibu rumah tangga dan pemulung terkait bahan baku plastik. Untuk proses produksi massal, selain merekrut kaum ibu, Yanti membagi porsi tugas setiap karyawannya. Mulai dari tahap pencucian dengan desinfektan, pengeringan dengan menjemur di bawah sinar matahari, pemotongan (mengambil gambar), menjahit potongan gambar (panel), membuat pola, dan finishing.

Hasil akhir dari produksi ini adalah ragam produk layak guna bernilai estetika dan ramah lingkungan. Bentuknya berupa tas laptop, tas pinggang, tas belanja, tas make-up, tas lunch-box, backpack, sandal, dompet, casing ponsel, dompet koin, travel bag, payung, dan lainnya. Yanti juga menerima pesanan untuk wadah penyimpanan atau produk lain seperti karpet misalnya.

Soal harga sangat bervariasi, dari Rp 15.000 untuk dompet koin, hingga Rp 400.000 untuk travel bag. Harga sangat bergantung ukuran dan tingkat kesulitan desain dan modelnya.

Trashion mampu menarik pasar dan berkontribusi hingga Rp 10 juta per bulan bagi dapur produksi Yanti. Hasil ini tak hanya dinikmati Yanti, namun juga para ibu yang turut dilibatkan dalam pengembangan produk Trashion.

Produsen consumer goods yang memiliki kepedulian lingkungan, Unilever (Yayasan Unilever Indonesia), pernah memberikan kesempatan kepada Yanti untuk mengikuti pelatihan terkait quality control. Misinya, agar produk Trashion punya daya saing tinggi, gaya, dan berkarakter. Benar saja, karena Trashion mendapati pengakuan internasional sebagai bagian keberhasilan program Unilever. Sejak itu pula, Trashion mendapati pesanan dari beberapa negara seperti Singapura, India, dan Inggris.

Informasi produk:
Workshop: Jl Masjid Al-Falah RT 006 RW 02 No 9, Pasar Minggu, Jakarta Selatan.
Telp: 021-781 2315 /021 918 52448
Email: yanti.ardes@gmail.com
Website: www.ardescolection.com


C1-10

Editor: din

http://female.kompas.com/read/xml/2010/02/25/12091349/trashion.limbah.plastik.bernilai.ekonomi.tinggi

Sabtu, 20 Februari 2010

Akses Facebook di Ponsel Bisa Gratis!

Kamis, 18/02/2010 09:17 WIB

Akses Facebook di Ponsel Bisa Gratis!
Santi Dwi Jayanti - detikinet

Ilustrasi (techcrunch)




Jakarta
- Facebook terus melakukan terobosan guna memanjakan ratusan juta 'warganya'. Setelah berhasil dengan m.facebook.com dan Facebook Lite, kini situs jejaring sosial itu membuat Facebook Zero. Apakah itu?

Facebook Zero ialah Facebook untuk penggunaan via mobile browser. Sesuai dengan nama 'Zero' yang diusungnya, pengaksesan Facebook via ponsel ini tidak akan dipungut biaya alias gratis.

Hanya saja konsekuensinya, Facebook Zero hanya menampilkan teks saja atau tanpa foto. Jika pengakses berpindah ke Faceook multimedia (plus foto), maka ia harus membayar biaya yang ditetapkan operator telekomunikasi.

Namun tunggu dulu, jika Facebooker mencoba untuk mengakses zero.facebook.com di ponselnya saat ini dan kemudian gagal, itu wajar. Sebab Zero membutuhkan kerja sama dengan operator di masing-masing negara dan hal itu masih dalam proses.

"Zero ialah versi ringan dari m.facebook.com. Facebook Zero akan mendorong pengaksesan Facebook via ponsel serta memungkinkan operator untuk merangkul lebih banyak pemakai internet mobile," ujar juru bicara Facebook Brandee Barker kepada Tech Crunch dan dikutipdetikINET, Kamis (18/2/2010).
( sha / ash )

'Kicauan' Cinta Nyaring di Twitter

Minggu, 14/02/2010 11:05 WIB

'Kicauan' Cinta Nyaring di Twitter
Santi Dwi Jayanti - detikinet

V-day (Ist)

Jakarta - Hari Valentine yang jatuh hari ini menarik perhatian pengguna Twitter. Situs 140 karakter inipun ramai dengan kicauan kasih sayang hingga menempatkan topik Valentine di urutan nomor 1 Trending Topics.

'wooow happy V-day guys! have a adorable valentine :)', 'Happy V-Day to all the lovers out there ...Gud Love comes to those that wait patiently for it', demikian salah satu ucapan yang disampaikan oleh pengguna Twitter dan dilansirdetikINET, Minggu (14/2/2010).

Ya, topik V-Day merajai daftar TT hari ini, melompati topik-topik basket yang mendominasi urutan topik terpanas tersebut: Steve Nash, Brandon Jennings , Shannon Brown, NBA dan All Star. Topik basket ramai dibicarakan di Twitter hari ini karena gelaran NBA All-Star yang sedang berlangsung.

Begitulah, dengan kepopuleran media sosial seperti Twitter serta kemudahan mengaksesnya, berbagai macam peristiwa tak luput dirayakan di sini, termasuk Valentine.

Selamat Hari Kasih Sayang!

( sha / faw )

'Gogole' Dongkrak Pendapatan Google

Sabtu, 20/02/2010 15:00 WIB

'Gogole' Dongkrak Pendapatan Google
Santi Dwi Jayanti - detikinet

ilustrasi (ist)

Jakarta - Apa yang terjadi jika pemakai internet salah mengetikkan nama Google di internet? Gogole misalnya. Tentu pemakai internet akan mengarah pada situs lain alih-alih menuju mesin pencari yang dimaksud.

Hal yang sama juga terjadi pada situs lain, terutama yang populer. Misalnya, Panodra bukannya Pandora dan banyak lagi.

Akan tetapi, tahukah Anda bahwa hal ini malah menguntungkan Google? Dilaporkan, karena kesalahan pengetikan seperti ini, Google berpotensi mendapatkan profit sebesar US$ 500 juta per tahunnya!

Hal ini gara-gara aksi bernama 'typosquatting' di internet. Aksi ini merupakan bentuk cybersquatting(mengangkangi nama domain populer yang belum dibeli orang) untuk nama domain salah eja,.

Di situs salah ketik itu biasanya hanya tampil iklan-iklan saja. Nah, iklan itu kebanyakan konon berasal dari layanan Google yang artinya Google juga mendapatkan bagian.

Masalah ini diteliti oleh Tyler Moore dan Benjamin Edelman dari Harvard University. Seperti dilansir detikINET dari Switched.com, Sabtu (20/2/2010) mereka mengatakan Google telah mensuplai iklan pada sekitar 60% situs-situs kecohan yang ada.

Tak heran, lanjut peneliti itu, jika Google meraup banyak uang dari sini. Diperkirakan jumlahnya bisa mencapai USD 500 juta per tahun (sekitar Rp 4,7 triliun).

Pendapatan Google sendiri pada tahun 2009 diketahui mencapai US$ 23 miliar (kurang lebih Rp 214 triliun). Dari jumlah itu, sebanyak 97%-nya datang dari iklan.

Sekadar catatan, penggunaan nama 'Gogole' dalam tulisan ini adalah untuk keperluan ilustrasi belaka. Nama domain Gogole.com sendiri nampaknya telah 'diselamatkan' oleh Google.
( sha / wsh )

Rabu, 17 Februari 2010

Cara Mengemudi Paling Menyebalkan

Rabu, 17/02/2010 13:53 WIB

Cara Mengemudi Paling Menyebalkan

Syubhan Akib - detikOto
Gambar
Jakarta - Sebagian dari kita pasti sadar kalau jalanan merupakan sebuah medan perang yang sangat rawan kecelakaan dan bikin kesal.

Terlebih banyak sekali kebiasaan pengemudi yang tergolong berbahaya, tidak hanya untuk dirinya, tapi juga untuk para pengguna jalan lain. Tak anyal, kita pun kadang kesal oleh kelakuan para pengemudi itu, gerutuan pun tidak sengaja keluar dari mulut.

Menurut survei yang digelar lembaga ICM mewakili Kwik-Fit di Inggris seperti dilansirautoevolution, Rabu (17/2/2010), kebiasaan buruk yang paling dibenci oleh pengguna adalah mobil yang berada di belakang namun dengan jarak sangat dekat.

Karena bagi sebagian orang, menyadari bahwa ada mobil di belakang mobil mereka dengan jarak yang terlalu dekat itu tentu menuntut perhatian ekstra dan itu menyebalkan. Tidak heran bila kebiasaan buruk ini dibenci oleh 66 persen dari 1.000 pengemudi responden.

Sementara perilaku yang paling menyebalkan lainnya adalah tidak menggunakan lampu indikator seperti sein yang dibenci oleh 62 persen responden, menyalip yang berbahaya, dibenci 57 persen responden serta mengabaikan lampu lalu lintas dan terus melewatinya meskipun lampu merah.

"Banyak kecelakaan yang disebabkan oleh cara berkendara yang agresif, apakah itu mengemudi terlalu dekat dengan mobil di depan, menyalip sembarangan atau melewati lampu lalu lintas. Pengemudi harus ingat bahwa ini bukan hanya mengganggu, mereka pun menempatkan keselamatan semua pengguna jalan jadi lebih beresiko," ujar Customer Services Director Kwik-Fit, David White.

Kekesalan para pengguna jalan itu menurut White terjadi karena praktik yang
dilakukan oleh pengemudi lain secara sadar juga akan berpotensi menambah risiko mereka.

Nah inilah kebiasaan-kebiasaan buruk yang dibenci pengguna jalan.
  • Jarak mobil terlalu dekat dengan mobil belakang
  • Tidak memberikan tanda-tanda seperti sein
  • Menyalip sembarangan
  • Melewati lampu merah
  • Berada di tengah jalan ketika melintasi jalur berkelok
  • Terlambat mengerem
  • Mengemudi dengan ragu
  • Undertaking
  • Kecepatan tinggi di tikungan
  • Melambatkan mobil, padahal lampu merah masih jauh
Anda sering begitu? ( syu / ddn )

Riset Kampung di Yogyakarta Rambah Dunia Online

Rabu, 17/02/2010 15:35 WIB

Riset Kampung di Yogyakarta Rambah Dunia Online
Santi Dwi Jayanti - detikinet

Ilustrasi (Ist.)

Jakarta - Keefektifan dunia online disadari betul oleh suatu lembaga sosial untuk mengembangkan sebuah kampung di Yogyakarta. Mereka pun memboyong sejumlah riset dari para peneliti untuk diterbitkan di internet.

Kampung Bumen di Kotagede, Yogyakarta menjadi sasaran tembak langkah ini. Berbagai riset dari peneliti yang tergabung dalam Yayasan Pondok Rakyat (YPR) mengenai kampung tersebut sekarang sudah bisa dinikmati di internet. Sebelumnya, riset ini hanya bisa dinikmati setahun tiga kali dalam versi cetak.

Tergabung dalam situs yang beralamatkan ypr.or.id, kumpulan riset bisa diklik di kanal Warta Kampung. Menurut keterangan Mukotib selaku direktur YPR, Warta Kampung online ini ditampilkan sebagai medan studi kawasan.

Di sini pembaca diajak untuk melihat gejala-gejala sosial yang terjadi dan mereka juga dipersilakan mengirimkan komentarnya secara langsung di situ.

Dalam pengembangan Warta Kampung online, para pelaku riset dan aktivis gerakan sosial juga diajak untuk berpartisipasi dalam melengkapi konten yang ada.

"Jurnal berangkat dari riset kampung untuk dibaca dalam perspektif global," tutur Muskotib di Karta Pustaka, Bintaran, Yogyakarta, Selasa (17/2/2010).

Diharapkan, dengan hasil-hasil riset, analisa, serta editorial yang terdapat situs ini, Warta Kampung Online bisa membantu pengembangan kampung setempat.

( sha / ash )