Menengok Rumah Wolff Schoemaker
Ema Nur Arifah - detikBandung
Bandung - Arsitek Belanda Ir Wolff Schoemaker (1882-1949) adalah salah satu arsitek terbaik yang merancang bangunan-bangunan bersejarah di Bandung. Sebut saja Gedung Merdeka, Hotel Preanger, Villa Isola (di UPI), Masjid Cipaganti dan rumah-rumah tinggal bangsa Belanda di Bandung.
Termasuk satu rumah tinggal untuk dirinya sendiri yang ada di Jalan Sawunggaling No 2. Rumah tinggal arsitek kelahiran Ambarawa yang dibangun tahun 1925 ini memiliki nilai sejarah yang tinggi dilihat dari berbagai segi.
"Bangunan ini memiliki nilai tinggi baik dari sisi sejarah maupun arsitektur," ungkap arsitek pemugaran rumah Wolff Schomaker Dibyo Hartono dari Bandung Heritage.
Bangunan ini mewakili periode setelah perang dunia ke-2 di mana pada periode tersebut sudah memasuki periode modern.
Dibandingkan dengan bangunan klasik yang lebih simetris, kata Dibyo, bangunan ini lebih dinamis dan plastis dengan konsep yang mengikuti perkembangan teknologi.
Dari segi fungsi, bangunan ini menunjukan sebagai rumah tinggal. Di dalamnya terdapat kamar-kamar yang disediakan Schoemaker untuk para tamu. Dari sisi estetika tercermin bentuk yang unik dan langka.
Seperti halnya bangunan-bangunan lain karya Schoemaker, bangunan ini disesuaikan dengan cuaca Bandung yang lembab atau dengan cuaca tropis. Pemilihan tembok tebal berukuran satu batu bata, lantai marmer dan dari sisi kesehatan juga dibuat ventilasi udara di atas jendela.
"Bangunan ini sangat unik. Tidak ada lagi bangunan yang menyerupai bangunan ini," kata Dibyo.
Menurut Dibyo, kebijakan pemerintah saat ini kurang memperhatikan bangunan-bangunan peninggalan budaya. Padahal, arsitektur merupakan bagian dari budaya yang perlu dilestarikan dan diselamatkan.
"Sebagai mata rantai sejarah akan hilang jika dilestarikan," ujarnya. Selain itu, pelestarian penting untuk generasi yang akan datang," tambahnya.
Ngobrol asyik tempat-tempat wisata Bandung di Forumbandung, ayo gabung!(ema/lom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar