Pameran Asian Lomography Faces Bandung
Lebih Jujur Lewat Lomography
Aviatia Nurmatari - detikBandung
Bandung - Siapa yang menyangka, hasil jepretan kamera lomo yang umumnya dinilai salah cetak, kini mulai digandrungi anak muda.
Berawal saat dua orang mahasiswa di Viena menemukan kamera yang bernama lomo pada tahun 1992. Kemudian mereka melakukan perjalanan ke berbagai kota sambil mengambil gambar dengan menggunakan kamera lomo, dan banyak yaang memuji hasil karya mereka dan ingin mempunyai kamera seperti itu.
Sejak saat itu, para penggemar kamera lomo mulai menjamur, dan akhirnya membuat komunitas lomography.
Di Bandung, komunitas lomography baru terbentuk secara resmi pada tahun 2007. Dengan satu orang representative dan dua orang head project, komunitas Lomography di Bandung berkembang sampai sekarang dan sudah mempunyai anggota aktif sebanyak 50 orang.
"Kita tidak punya tempat khusus untuk berkumpul, nongkrong di warung-warung kopi pinggir jalan pun jadi," ujar Representative Lomography Bandung Oki.
Kamera lomo mempunyai nama-nama yang unik, seperti Diana, Holga, Fish eye, Lubitel, frogeye dan masih banyak yang lainnya. Foto yang dihasilkan dari setiap kamera pun berbeda dan tidak bisa diprediksi.
"Dari kesederhanaan, hasil fotonya bisa tidak kita sangka dan disini kebanyakan memakai kamera jenis Holga," kata Oki.
Oki sendiri berangkat dari fotografi digital. Menurutnya,orang-orang yang ingin belajar fotografi, rata-rata memilih kamera lomo sebagai awal pembelajaran. Menurutnya, belajar sesuatu itu harus menyenangkan, dan lomografi itu bisa membuat orang senang dan berfikiran terbuka.
"Lomografi mengangkat kembali kamera analog, dan bisa dikatakan lebih jujur karena memakai film dan tidak di edit," ujar Oki.
Menurut Oki, perkembangan lomografi di Indonesia cukup maju, terutama di Bandung. Lomography Society Indonesia pernah bekerjasama dengan salah satu majalah terkenal untuk membuat sampul majalahnya dengan menggunakan kamera lomo.
Untuk lebih mempromosikan kamera lomo, Indonesian Lomography Society memberikan sebuah kamera lomo kepada band asal Bandung, White Shoes and the Couples Company pada saat mereka mengadakan konser di Singapura.
Komunitas ini terbuka bagi siapa saja yang ingin mengetahui lebih jauh tentang lomografi. Komunitas ini bisa dikunjungi di www.lomonesia.multiply.com, lomoranger.multiply.com, dan bisa bertanya langsung di forum lomonesia@yahoogroups.com.
(ema/ahy)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar