Sabtu, 04 Juli 2009

Komunitas Industri Kreatif

Minggu, 21/12/2008 13:01 WIB
e-Community
FreSh 5: Menengok Industri Kreatif 2009
Pitra Satvika - detikinet

Fresh 5 (kaniav.com)


Jakarta -
Tanggal 18 Desember 2008 kemarin, pertemuan FreSh ke-5 kembali diadakan secara sederhana di warung Wetiga. Meski sempat hujan melanda, tidak menghalangi berlangsungnya acara. Lebih dari 30 orang datang dan berharap mendapat pengetahuan dan inspirasi dari acara bulanan ini. Peserta menikmati makanan sego kucing, sate babat, sate telur, sate hati, perkedel, dan minuman hangat seperti kopi jahe dan susu jahe suguhan Wetiga.

Tema bulan Desember ini adalah creative industry outlook 2009. Maksudnya, ya kita mencoba memprediksi apa yang akan terjadi di tahun 2009, khususnya di indusri kreatif, khususnya lagi yang erat dengan dunia online. Presentasi dibawakan oleh Norman Sasono, Enda Nasution, Ramya Prajna, Boy Avianto, dan terakhir Anggun Himawan. Topiknya ternyata beragam, dari yang berbau teknologi hingga yang membangun motivasi untuk mengawali tahun 2009.

Norman Sasono dari Microsoft bercerita kalau di tahun 2009, aplikasi desktop akan masih mendominasi layanan. Aplikasi berbasis web masih belum bisa mengalahkan yang berbasis desktop. Bila terjadi putusnya sambungan internet, aplikasi berbasis web menjadi tidak bisa diakses. Itulah juga sebabnya berbagai aplikasi berbasis web juga menyiapkan versi desktop-nya. Data akan tetap tersimpan di dalam hard disk, dan saat koneksi internet menyala kembali, data tersebut akan disinkronisasi dengan data di server online.

Presentasi kedua dibawakan oleh Enda Nasution yang bercerita tentang prediksinya di masa datang. Prediksi itu susah, belum tentu benar. Berdasarkan pengalaman event yang terjadi di tahun 2008, hampir semua pemodal bercerita tentang media convergence, dimana televisi bersentuhan dengan internet dan mobile. Padahal isu social media yang sebenarnya menjadi cara kita berkomunikasi saat ini malah luput dari sentuhan. Saat Vivanews kemarin diluncurkan, mereka bercerita tentang penayangan TV secara langsung dari 3 tempat yang berbeda, tapi mereka melupakan konteks sosialnya. Mereka masih belum menjamah pemirsanya melalui social media.

Di masa depan, pengguna internet Indonesia akan mencapai 30 juta, dan ada 100 juta pengguna mobile. Ini menjadi tantangan para kreatif untuk bisa memanfaatkan target tersebut dengan mengembangkan aplikasi yang bermanfaat secara sosial. Enda juga mengestimasi kalau akan ada 1,2 juta blogger di seluruh Indonesia. Trafik yang diakses pengguna Indonesia ke situs blog Wordpress bahkan hampir menyamai trafik ke Detik, sementara akses ke situs Multiply hampir menyamai trafik ke Kompas. Enda juga menyinggung munculnya 2 layanan blog di Indonesia, yaitu DagDigDug dan Blogdetik. Bisa jadi di tahun 2009 akan muncul banyak layanan baru, bahkan mungkin yang bersifat lokal, misal Jogja punya layanan blognya sendiri.

Presentasi ketiga dibawakan oleh Ramya Prajna yang bercerita tentang user interface di masa datang. Tampilan layar akan semakin kecil (untuk mobile) dan juga akan semakin besar (untuk multi touch, seperti yang ditampilkan di film Minority Report). Untuk konsumsi layar lebar, interaksi dengan multi touch bisa jadi berkembang lebih besar. Multi touch seperti ini akan membuat cara kita berinteraksi dengan komputer menjadi berbeda. Gestur dan kebiasaan kita akan berubah mengikuti perkembangan user interface ini.

Berikutnya, presentasi sedikit berbeda. Boy Avianto bercerita tentang pentingnya sebuah mimpi, dan lebih pentingnya lagi, perjuangan untuk mencapainya. Kadang orang takut untuk mengejar mimpinya karena ia merasa tidak pantas mendapatkannya atau karena terlalu sulit untuk mencapainya. Padahal sebenarnya, untuk mencapai mimpi harus penuh keyakinan. Saat seseorang menginginkan sesuatu, niscaya seluruh jagad ini akan membantu mewujudkan mimpi itu.

Presentasi penutup dibawakan oleh Anggun Himawan. Anggun berbagi cerita tentang “My life wis POL” dimana kehidupan seseorang itu sudah maksimum, dan sudah mencapai apa yang diinginkannya. Contohnya G.M Sudharta, kartunis Om Pasikom sejak puluhan tahun lalu dengan lebih dari 4.000 komik. Karakter Om Pasikom ini membawanya keliling dunia dan hidup nyaman di kota Klaten. Di lain sisi, ada seseorang yang bukan apa-apa, tapi keburu meninggal sebelum ia bisa menunjukkan kemampuan dan prestasinya. Terakhir Anggun berpesan agar tidak putus asa. Kalau mau putus asa, putus asalah pada saat pertolongan Tuhan datang pada Anda.

Kita akan memasuki tahun yang baru. Mudah-mudahan di FreSh pertama di tahun 2009 acaranya bisa berlangsung semeriah kemarin. Tema yang akan diangkat pada bulan Januari mendatang adalah Technopreneur, dimana rekan-rekan yang punya pengalaman membangun usahanya di bidang teknologi akan membagikan pengalamannya. Tentunya, dengan harapan akan bisa menginspirasi rekan-rekan lainnya. Pantau saja aktivitas selanjutnya di Facebook. Silakan juga loh kalau mau berdiskusi di sana.

Kredit dan galeri foto: Kania

Liputan lebih lengkap di Media-Ide
( wsh / wsh )

Tidak ada komentar:

Posting Komentar