Sabtu, 31 Oktober 2009

Mengerem Gaya Hidup Agar Tak Jadi Penyakit

Jumat, 30/10/2009 10:45 WIB

Mengerem Gaya Hidup Agar Tak Jadi Penyakit


img
(Foto: Indofarma)
Gaya hidup masyarakat saat ini menyebabkan perubahan pola hidup setiap orang. Makanan tinggi lemak dan kolesterol, tuntutan kerja yang bikin stres, tak sempat olaraga hingga kebiasaan dugem yang bikin waktu tidur berkurang.

Pada dasarnya setiap orang memiliki faktor risiko menderita gangguan kardiovaskular, sehingga usia bukan lagi merupakan satu-satunya parameter seseorang akan mengalami gangguan sistem kardiovaskular.

Salah satu jenis penyakit kardiovaskular yang semakin tinggi prevalensinya sejalan dengan perubahan gaya hidup adalah hipertensi atau tekanan darah tinggi. Prevalensi hipertensi di Indonesia di daerah urban dan rural berkisar antara 17-21%.

Bila seseorang sudah mengalami hipertensi (tekanan darah tinggi) maka orang tersebut memiliki risiko kecenderungan mengalami gangguan sistem metabolik seperti penyakit diabetes mellitus, stroke, jantung dan ginjal.

Pada akhir abad 20, penyakit jantung dan pembuluh darah menjadi penyebab utama kematian di negara maju dan negara berkembang. Faktor risiko hipertensi bisa diperoleh dari faktor riwayat keturunan, kegemukan (obesitas), merokok, minum alkohol, menkonsumsi garam berlebih, kurang berolah raga, menderita diabetes mellitus, stress dan lain-lain.

Salah satu ganguan kardiovaskular yang juga sering terjadi adalah angina pectoris. Penyakit ini disebabkan karena adanya kelainan pembuluh darah koroner, sehingga darah tidak mampu mensuplai oksigen ke jantung yang akhirnya menimbulkan keluhan nyeri dada akibat dari kontraksi otot jantung yang terus menerus. Jika ini tidak terdeteksi sejak awal, penderita bisa mengalami kematian mendadak.

Lalu bagaimana mengatasi penyakit hipertensi dan angina pectoris? Selain dengan menjaga pola hidup dan pola makan sehari-hari, asupan obat sangatlah penting untuk mengurangi risiko kematian karena penderita kardiovaskular tidak dapat lepas dari konsumsi obat setiap hari seumur hidupnya.

Salah satu obat yang efektif mengatasi kasus hipertensi dan angina pectoris adalah dengan mengkonsumsi preparat yang mengandung Amlodipin. Amlodipin merupakan kelompok Calcium Channel Blocker (CCB) yang bekerja dengan merelaksasi otot jantung dan dinding pembuluh darah melalui penghambatan suplai ion kalsium sehingga dapat mencegah pengerasan pembuluh darah dan otot jantung.(Advetorial Indofarma)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar