Kamis, 28 Oktober 2010

Teori Atlantis dan Sundaland Masih Sulit Diterima LIP

Kamis, 28/10/2010 17:32 WIB
Indonesia Benua yang Hilang
Teori Atlantis dan Sundaland Masih Sulit Diterima LIPI
Lia Harahap - detikNews



Jakarta - Arysio Santos dengan teori Atlantis dan Stephen Oppenheimer dengan teori Sundaland, sama-sama berkesimpulan kalau Indonesia adalah awal peradaban dunia. Santos dan Oppenheimer menggabungkan ilmu bumi dan mitologi yang sebagian masih sulit diterima para ilmuwan Indonesia.

"Bukan tidak masuk akal. Tapi dia membangun dari bukti linguistik, genetika dan bukti arkeologi. Saya yang sedikit tidak bisa terima itu dari bukti-bukti mitologi dan ini pernah dikritisi sebelumnya," kata ahli geologi LIPI, Eko Yulianto di Kantor LIPI, Jl Gatot Subroto, Jakarta, Kamis (28/10/2010).

Menurut Eko, teori Santos soal Atlantis masih banyak kelemahan sementara Oppenheimer lebih banyak menunjukan bukti ilmiah soal Sundaland. Sementara untuk teori tsunami meluluhlantakan peradaban, hal itu sukar diterima para ahli geologi.

"Tsunami besar yang menghancurkan peradaban dengan cepat itu dari sisi geologi tidak masuk akal," jelasnya.

Meski demikian, teori kalau Sundaland pernah menjadi daratan, para ilmuwan pun dapat menyepakatinya. Namun peradaban di atas benua itu yang masih harus dicari bukti-buktinya.

"Kalau kita punya pantai yang dulunya ada dan kemudian itu tenggelam, maka mungkin di situ juga ada situs-situs kehidupan," ujarnya.

Sementara, Deputi Ilmu Pengetahuan Kebumian LIPI Heri Harjono, mengatakan Oppenheimer dan tim dari Santos memang belum pernah memberikan data penelitian mereka ke LIPI sebelumnya. Namun menurutnya teori kedua ilmuwan asing ini perlu dibuktikan lebih jauh.

"Ada teknologi DNA untuk mengetahui asal usul manusia dari mana. Mungkin nggak, ada kehidupan manusia dulu di sini. Untuk yang di dasar laut sana dengan menggunakan marine teknologi agar bisa tahu ada kehidupan," tutupnya.


(fay/mad)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar