Kamis, 28 Oktober 2010

Bawang Merah Bawang Putih, Bukan Sekadar Dongeng

Selasa, 26/10/2010 16:02 WIB
Indonesia Benua yang Hilang
Bawang Merah Bawang Putih, Bukan Sekadar Dongeng
Fitraya Ramadhanny - detikNews



Jakarta - Cerita rakyat tidak hanya memberi pesan moral, namun ada simbol-simbol tersembunyi di baliknya. Misalnya saja dongeng 'Bawang Merah Bawang Putih', yang ternyata membawa simbol kebudayaan di Indonesia sejak ribuan tahun silam.

Hal ini diungkapkan pakar genetika dan folklore dari Universitas Oxford, Inggris, Profesor Stephen Oppenheimer. Dalam buku Eden in The East: Benua yang Tenggelam di Asia Tenggara, Oppenheimer berteori bahwa cerita rakyat mampu melestarikan bentuk kebudayaan selama ribuan tahun.

Kisah ini sering kita dengar semasa kecil. Bahkan kisah versi modernnya dibuat dalam bentuk sinetron televisi. Bawang Merah yang merupakan saudara tiri, kerap berbuat jahat kepada Bawang Putih. Bawang Merah pada akhirnya terkena akibat dari perbuatannya dan Bawang Putih hidup berbahagia.

Nah, tema dua saudara yang bersaing menurut Oppenheimer, memiliki akar yang panjang ribuan tahun silam. Jauh mundur melampaui dongeng Eropa semacam Cinderella dan saudara tirinya, bahkan jauh mundur dari pengaruh Hindu atau Yunani sekalipun.

Dongeng dua saudara yang bersaing memiliki akar pada masyarakat neolitikum kuno di Asia Tenggara ribuan tahun silam. Persaingan dua saudara sebenarnya adalah simbol dari dinamika sebuah siklus kehidupan dan kesuburan bumi. Ada yang menang dan ada yang kalah, ada yang baik dan ada yang jahat.

Di Indonesia, kisah persaingan dua saudara ini ada berbagai versi. Kisah ini ada juga di Bali, Maluku, Sulawesi, sampai Papua. Semua dengan nama berbeda tapi inti ceritanya sama.

Oppenheimer yakin kalau cerita ini menyebar dari Indonesia ke arah barat sejak 6.000 tahun lalu. Hal ini seiring dengan migrasi karena benua Sundaland tenggelam. Bahkan kata Oppenheimer, kisah semacam Bawang Merah Bawang Putih ini mengilhami kisah Seth dan Osiris di Mesir Kuno.

Ulasan Oppenheimer lebih lengkap bisa didapatkan dari buku Eden in The East yang diterbitkan oleh Ufuk Press.


(fay/nrl)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar