Sabtu, 30 Juli 2011

Dari Minat Fashion, Hijabers Community Ajak Muslimah kenakan Hijab

Minggu, 31/07/2011 10:12 WIB

Dari Minat Fashion, Hijabers Community Ajak Muslimah kenakan Hijab

Febrina Ayu Scottiati - detikRamadan
Dari Minat Fashion, Hijabers Community Ajak Muslimah kenakan Hijab
Jenahara Nasution (febrina/detikcom)
Jakarta - Pernah melihat kreasi jilbab unik, modern dan stylish? Mungkin mereka bagian dari komunitas yang saat ini sedang booming, Hijabers Community. Berawal dari ketertarikan dunia fashion namun tetap bernuansa Islami, 30 perempuan cantik mendirikan komunitas bernama Hijabers Community atau yang biasa disingkat HC.

Rata-rata mereka bekerja sebagai desainer, oleh karenanya tak heran bila gaya berpakaian muslim mereka trendi dan up to date. Aura kebebasan berekspresi pun terpancar dari setiap kreasi mereka, terutama kreasi jilbab.

Seperti yang dituturkan ketua HC, Jenahara Nasution, kehadiran HC berangkat dari minat tinggi terhadap fashion namun tetap syar'i. Komunitasnya pun mempunyai misi agar para remaja tak perlu takut menggunakan hijab karena tetap bisa modis dengan gaya-gaya khas HC ini.

"Awalnya karena kami memiliki ketertarikan yang sama yaitu dunia fashion. Awalnya pun saya hanya menggunakan jilbab seperti biasa tidak ada yang unik. Tapi setelah bertemu dengan teman-teman yang ingin berkreasi akhirnya kami membentuk komunitas ini," kata Jena sambil memangku putra keduanya, Oliver, Minggu (31/7/2011).

Wanita kelahiran 27 Agustus 1985 ini pun tak menyangka komunitasnya banyak diminati hingga memiliki 13.000 pengikut di situs mikro blogging Twitter. HC pun kini memiliki dua cabang yaitu di Bandung dan Yogyakarta.

"Sebetulnya banyak sekali permintaan membuka cabang di daerah-daerah lain. Tapi kami belum bisa melakukannya karena ini HC sendiri masih baru dan kami harus benar-benar mantap untuk membuka cabang. Alasan memilih Bandung karena beberapa pendiri HC berasal dari bandung sehingga mudah dikontrol. Sementara di Yogyakarta karena permintaan paling banyak dari sana," terang wanita lulusan D3 Fashion Design Susan Budihardjo ini.

Kegiatan HC pun macam-macam mulai dari pengajian rutin satu bulan sekali, talk show, charity hingga fashion show yang berisi hijab tutorial dan fashion show ini. Untuk kegiatan fashion inilah, acara HC banyak diminati baik yang sudah berjilbab maupun yang belum.

Meski mengadakan pengajian dan isi talk shownya bertema Islami, Jena menolak bila komunitasnya dikatakan sebagai kelompok dakwah dalam artian luas. Ia lebih senang bila komunitasnya dianggap berdakwah mengajak para remaja putri untuk menggunakan hijab.

"Fashion menjadi salah satu cara memikat para remaja untuk mengenakan hijab, jadi itu memang tujuan kami. Mengajak remaja putri sebanyak-banyaknya dan meyakinkan mereka berjilbab itu bisa modis tapi tetap syar'i," ujar putri dari desainer Ida Royani ini.

Ibu muda ini kini memiliki label untuk baju rancangannya yang diberi nama sesuai namanya 'Jenahara'. Ia berharap para muslimah senang dengan rancangannya dan rancangan beberapa anggota komunitas HC lainnya.

Terkait dengan suguhan jilbab kreasi HC, Jena mengaku sulit untuk membuatnya baku. Karena rata-rata setiap kreasi datang secara spontanitas dan bila diminta untuk mengulang, jane mengaku tak sanggup karena lupa.

Meski begitu ia dan kawan-kawannya berharap segera bisa meluncurkan buku panduan agar para remaja muslimah bisa mencoba style-style unik mereka. "Doakan saja semoga buku panduan ini bisa segera terbit. Kami sudah ingin sekali membuat buka dan banyak yang menawarkan untuk menerbitkan tapi masih belum ada waktunya saja. Doakan ya," tutup Jena sambil tersenyum.

( feb / vit )

Tidak ada komentar:

Posting Komentar