Selasa, 11 Januari 2011

Cashless Society Berkembang, Masyarakat Rajin Pakai Uang Elektronik

Selasa, 11/01/2011 13:03 WIB
Cashless Society Berkembang, Masyarakat Rajin Pakai Uang Elektronik
Herdaru Purnomo - detikFinance

Jakarta - Bank Indonesia (BI) mencatat penggunaan uang elektronik alias e-money di 2010 mencapai 26,4 juta transaksi atau meningkat 51,4% dibanding 2009. Nilai transaksi e-money mencapai Rp 707,7 miliar atau meningkat 36,3% dibanding 2009.

Demikian dikutip detikFinance dari Outlook Sistem Pembayaran 2010-2011 Direktorat Akunting dan Sistem Pembayaran dan Direktorat Pengedaran Uang Bank Indonesia yang disampaikan oleh Kepala Biro Hubungan Masyarakat Difi Ahmad Johansyah melalui surat elektroniknya di Jakarta, Selasa (11/1/2011)

"Meskipun baru hadir pada April 2007, jumlah uang elektronik telah mencapai sekitar 7,9 juta kartu pada 2010 . Uang elektronik yang diterbitkan saat ini terdiri dari chip base atau diterbitkan dalam bentuk chip yang tertanam pada kartu atau media lainnya dan server based, atau diterbitkan dalam media lain yaitu suatu media yang saat digunakan untuk bertransaksi akan terkoneksi terlebih dulu dengan server penerbit," demikian disampaikan Difi.

Menurut Difi, uang elektronik yang beredar saat ini diterbitkan oleh 10 penerbit yang terdiri dari bank dan lembaga selain bank.

"Aktivitas penggunaan uang elektronik pada tahun 2010 mencapai 26,4 juta transaksi atau meningkat 51,4% dari tahun sebelumnya dengan nilai transaksi sebesar Rp707,7 miliar atau meningkat 36,3% dari tahun sebelumnya," tuturnya

Kemudian, Difi juga menyampaikan mengenai perkembangan kartu debet dan ATM di mana dalam kurun waktu 5 tahun, rata-rata pertumbuhan jumlah kartu per tahun mencapai 12,7%.

Sedangkan di sisi nilai, tumbuh lebih tinggi lagi yaitu 26% dan di sisi volume mencapai 17%. Jumlah tersebut menurutnya masih dimungkinkan untuk tumbuh lebih pesat lagi mengingat persentase kartu per penduduk potensial untuk menjadi pemegang kartu masih 48,7%.

"Selama tahun 2010, total account based card yang beredar mencapai 51 juta kartu. Jumlah tersebut apabila dibandingkan dengan tahun sebelumnya meningkat 14,2% dari 44,5 juta kartu. Dari jumlah tersebut 94,6% merupakan kartu ATM yang sekaligus dapat digunakan sebagai kartu debet (kartu ATM/Debet), yang diterbitkan oleh 46 bank," papar Difi.

Lebih lanjut Difi mengatakan, sisanya sebanyak 5,3%, berupa kartu ATM murni atau hanya dapat digunakan untuk tarik tunai, yang diterbitkan oleh 42 bank dan 6 Bank Perkreditan Rakyat (BPR). Peningkatan jumlah kartu tersebut, sambung Difi turut pula mendorong peningkatan aktivitas transaksi.

"Di 2010, nilai yang ditransaksikan mencapai Rp 1.991 triliun. Sementara itu, di sisi volume mencapai 1.806 juta transaksi. Rata-rata setiap bulannya transaksi menggunakan account based card meningkat masing-masing sebesar 1,38% di sisi volume dan 1,85% di sisi nilai," terangnya.

Menurut Difi, pola peningkatan penggunaan account based card juga dapat menunjukkan perkembangan tingkat kesadaran masyarakat akan instrumen pembayaran non tunai, atau dengan kata lain dapat menunjukkan perkembangan cashless society.

Meskipun porsi penarikan tunai masih jauh lebih besar dari aktivitas transaksi lainnya, namun dalam kurun waktu 5 tahun terakhir cenderung menurun.

"Apabila di 2005 porsi penarikan tunai masih sebesar 78,3%, pada 2010 porsi tersebut menurun menjadi sebesar 72%, Hal ini juga mengindikasikan upaya Bank Indonesia dalam mendorong cashless society mulai menunjukkan hasilnya," paparnya.

(dru/dnl)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar