Liputan6.com, Jakarta: Kereta api Parahyangan jurusan Bandung-Jakarta PP, Sabtu dan Ahad ini, melayani penumpang weekend terakhir sebelum dihentikan operasinya mulai Selasa depan. "Minggu depan para komuter Bandung-Jakarta tak lagi bisa menumpang KA Parahyangan," kata Kepala Hubungan Masyarakat PT Kereta Api Daerah Operasional II Bambang Setya Pramono di Bandung, Jawa Barat, Sabtu (24/4).
KA Parahyangan akan mengakhiri masa baktinya pada Selasa mendatang yang ditandai dengan kegiatan joy ride atau menumpang KA Parahyangan terakhir dari Jakarta ke Bandung. Penumpang KA Parahyangan yang okupansinya berkutat di bawah 50 persen itu biasanya memang hanya penuh pada akhir pekan, terutama saat libur panjang. Terutama dari Jakarta ke Bandung [baca: Kereta Parahyangan Tinggal Kenangan].
Namun, Jumat dan Sabtu kali ini penumpang KA Parahyangan tidak beranjak. Padahal menjadi weekend terakhir bagi kereta yang dioperasikan sejak 31 Juli 1971 itu. "Nggak banyak masyarakat yang memanfaatkan momen menumpang Parahyangan pada pekan terakhirnya di jalur Jakarta-Bandung, jumlah penumpang normal-normal saja," kata Bambang.
Para komuter pelanggan KA Parahyangan yang biasa berangkat ke tempat kerja di Jakarta, masih bisa menggunakan kereta pada Senin pagi mendatang. "KA Parahyangan biasanya penuh pada Senin pagi, mereka berangkat kerja ke Jakarta. KA Parahyangan tetap akan menjadi kereta legendaris yang dikenang sepanjang sejarah kereta di jalur Bandung-Jakarta," katanya.
Bagi para penumpang KA Parahyangan, khususnya kelas bisnis, masih bisa menggunakan kereta bisnis yang dirangkaikan dengan KA Argo Gede. KA Argo Gede yang akan melayani jalur Bandung-Jakarta nantinya dilengkapi kereta bisnis sehingga rangkaiannya terdiri dari satu lokomotif, empat kereta eksekutif, dua kereta bisnis dan satu kereta makan.
Sementara, KA Parahyangan sendiri dipastikan dialihkan ke jalur Bandung-Malang PP dengan nama baru KA Malabar. Ini diambil dari salah satu gunung di Jawa Barat, yakni Gunung Malabar di kawasan Kabupaten Bandung Barat.
Sejumlah pengguna KA Parahyangan mengaku kehilangan dengan dihapuskannya kereta tersebut. Mereka berharap memiliki cenderamata khusus terkait KA Parahyangan. "Kami berharap PTKA memberikan cenderamata khusus terkait perpisahan KA Parahyangan, jadi tak sekadar karcis terakhir saja yang bisa kami koleksi," kata Ridwan, penumpang KA Parahyangan asal Antapani, Bandung.
Ia mengaku sangat ingin serta dalam "joy ride" yang akan dilakukan pada KA Parahyangan terakhir yang diberangkatkan dari Stasiun Gambir, Jakarta Pusat, pukul 18.30 WIB.
KA Parahyangan merupakan kereta legendaris di jalur Bandung-Jakarta. KA Parahyangan mencapai puncak kejayaanya pada era 1990-an hingga sebelum 2004. Namun, okupansi penumpangnya menurun drastis setelah dibukanya Jalan Tol Cipularang. Bahkan, berdasarkan data terakhir dari PT KA, KA Parahyangan mengalami kerugian Rp 36 miliar per tahun akibat okupansinya yang tinggal 50 persen.(ANS/Ant)
http://id.news.yahoo.com/lptn/20100424/tpl-weekend-terakhir-kereta-parahyangan-9c562ac.html
Tidak ada komentar:
Posting Komentar