Torehan Prestasi Forum Film Pelajar Bandung
Ema Nur Arifah - detikBandung
Bandung - Nama Forum Film Pelajar Bandung (F2PB) mungkin sudah tidak asing di industri film indie. Komunitas yang berkibar lewat film 'Ben' ini berhasil menoreh berbagai prestasi.
Meski belum menginjak ranah industri film profesional, sebagai sineas yang mulai berkarya sejak masih berseragam putih abu, komunitas ini layak mendapat acungan jempol.
Berawal di tahun 2003. Seperti dituturkan Ketua F2PB Ridla An-Nuur Setiawan di bertemu tiga temannnya Yolan, Destri, dan Icah di Salman Filmmaker Club.
"Setahun kemudian kita lihat banyak teman seumuran kita yang juga suka film sampai akhirnya kita bikin komunitas film khusus anak SMA di Bandung," jelas Ridla yang dulu berasal dari SMA 4 Bandung.
Tepat di 17 Januari 2004, secara resmi F2PB terbentuk. Dengan modal promosi lewat poster-poster, para anggota perintis turun ke sekolah-sekolah untuk mensosialisasikan keberadaan F2PB.
"Alhasil antara tahun 2005-2006 anggota kita mencapai 150 orang," tuturnya.
Tahun 2006-2007, F2PB berhasil membuat film panjang berdurasi 60 menit dengan judul 'Ben' dan 'Gue'. Film perdana yang disutradarai dan diperankan Ridla sebagai aktor utama ini menarik perhatian publik.
Launching perdananya di Art Sinema tahun 2005 dihadiri oleh produser film Budiyati Abiyoga dan Dekan Sinematografi IKJ Gatot Perkasa. BEN juga terpilih jadi film pembuka dalam Festival film di Bandung, Malang dan Lampung di tahun 2005-2006. Selain itu pernah juga diikutsertakan dalam Festival Film Cannes di tahun 2006.
Lalu film Gue Vs Koruptor menjadi juara II dalam Lomba Film Pendek yang diselenggaraan oleh KPK tahun 2006. Selanjutnya film panjang ke-2 berhasil roadshow ke komunitas-komunitas film di 11 kota di Indonesia. Proses kreatif F2PB terus berjalan dengan membuat film-film pendek.
Selain membuat film berbagai kegiatan yang berkaitan dengan film juga digelar F2PB. Misalnya training produksi film pendek untuk SMA se-Bandung yang masih dilakukan sampai sekarang, workshop, pemutaran film, menghadiri berbagai festival film di Indonesia dan lain-lain.
Namun kematangan F2PB tidak berbanding lurus dengan jumlah anggota yang makin lama makin menyusut. "Dari seleksi alam anggota kini berjumlah 40 orang dengan jumlah yang aktif hanya 15 orang," tutur Ridla.
Sejak tahun 2007, F2PB memang sengaja tidak lagi turun ke SMA-SMA untuk merekrut anggota. Perekrutan dilakukan secara personal. "Kalau ada launching film baru kita sounding ke sekolah-sekolah," tutur mahasiswa Manajemen Universitas Pendidikan Indonesia (UPI) ini.
Meski promosi anggota tidak seterbuka dulu, F2PB masih membuka pintunya lebar-lebar bagi siapapun yang ingin belajar tentang film dan tidak ada batasan umur. Siapa tahu komunitas ini bisa jadi jembatan yang akan mengantarkan pada cita-cita yang lebih tinggi sebagai seorang sineas.
(ema/avi)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar