Rabu, 12/01/2011 16:09 WIB
Soal Safety Riding, Yamaha-Honda Kompak
Syubhan Akib - detikOto
Lampu menyala
Jakarta - Bila soal penjualan Honda dan Yamaha berjibaku dan cenderung 'sikut-sikutan', namun untuk masalah keselamatan berkendara kedua produsen ini ternyata memiliki satu pandangan yang sama.
Karena itulah untuk urusan yang satu ini mereka kompak dan bergendengan tangan. Bagi keduanya safety riding atau keselamatan berkendara adalah satu hal yang benar-benar harus menjadi perhatian bersama.
"Safety riding adalah tanggung jawab bersama. Karena secara fisik motor sangat rentan kecelakaan. Disenggol sedikit saja motor bisa jatuh," ungkap General Manager Promotion and Motorsport PT Yamaha Motor Kencana Indonesia (YMKI), Paulus S Firmanto di kawasan Kuningan, Jakarta, Rabu (12/1/2011).
"Karena itu tidak ada pabrikan motor yang berani menjamin kalau naik produknya aman dari kecelakaan," tambahnya.
Sementara Senior General Manager Sales Division PT Astra Honda Motor (AHM), Sigit Kumala di tempat yang sama juga mengatakan kalau pabrikan motor siap bergendengan tangan dan membantu pemerintah mengurangi tingkat kecelakaan.
"Kita dan AISI (Asosiasi Industri Sepedamotor Indonesia) siap membantu pemerintah. Kita dukung pemerintah menerapkan semua regulasi yang ada untuk kendaraan," cetusnya.
Tahun ini menurut Sigit dan Paulus produsen motor akan mulai menerapkan fitur Automatic Headlight On (AHO) yakni lampu headlamp otomatis menyala ketika mesin dinyalakan. Ini merupakan produk dari UU No 22 tahun 2009 tentang Lalu Lintas dan Angkutan Jalan .
Selain itu, baik Yamaha maupun Honda menurut keduanya juga akan lebih menggiatkan kampanye safety riding ke berbagai pihak mulai dari masyarakat umum, anak sekolah hingga komunitas motor.
Kampanye ini meliputi berbagai hal terutama mendorong masyarakat untuk meningkatkan keterampilan berkendara, mengenal dan memahami rambu lalu lintas serta meningkatkan budaya disiplin di jalan.
Kampanye mengenai keselamatan berkendara ini memang dianggap sangat penting. Sebab kini motor telah menjadi alat pembunuh nomor satu di jalanan.
Data Kepolisian Republik Indonesia menyebutkan, keterlibatan sepeda motor mencapai sekitar 70 persen dari total kasus kecelakaan lalu lintas jalan.
Hal ini tentu memprihatinkan. Sebab korban kecelakan lalu lintas di tahun 2009 ada 18 ribu nyawa melayang meski di tahun 2010 polisi mengklaim angka itu menurun jadi 10 ribu nyawa. Dan sepanjang tahun 1992 hingga 2010, tak kurang dari 300 ribu jiwa melayang akibat kecelakaan lalu lintas jalan.
Saat ini menurut data yang dimiliki Kementerian Perhubungan, ada sekitar 47 juta motor dan 9,5 juta mobil di seluruh Indonesia. Dan untuk di Jakarta, ada sekitar 11 juta kendaraan, sekitar delapan jutanya adalah motor.
( syu / ddn )
Tidak ada komentar:
Posting Komentar