Diaspora akan saingi Facebook
BBCIndonesia.com - detikNews
Sebuah situs jejaring sosial tandingan Facebook akan diluncurkan tanggal 15 September, demikian penggagas proyek ini.
Situs Diaspora itu menggambarkan diri mereka sebagai situs jejaring sosial yang sadar akan privasi dan bisa dikontrol oleh pribadi-pribadi yang menjadi anggota.
Proyek situs jejaring yang satu ini menjadi berita besar setelah Facebook yang sangat populer dipaksa menyederhanakan pengaturan informasi personal penggunanya karena dianggap terlalu membingungkan dan rumit.
Empat orang mahasiswa Amerika yang meluncurkan Diaspora ini berhasil mengumpulkan dana US$200.000.
Diaspora sudah jalan, menyenangkan, dan akan bersifat open-source mulai 15 September, demikian tulis tim penyusunnya dalam blog mereka.
Tim tersebut mengatakan sepanjang musim panas ini mereka menghabiskan waktu membuat sistem pemisahan informasi yang jelas untuk penggunanya.
Itu artinya pengguna bisa menentukan dan bukan diatur, informasi apa yang bisa dilihat katakanlah rekan kerja mereka yang tentu saja berbeda dengan apa yang bisa dilihat oleh teman minum mereka. Sistem pengaturnya tidak gampang tetapi itulah yang kami lakukan.
ANTUSIASME TINGGI
Proyek itu pada awalnya dikerjakan oleh tiga ilmuwan komputer dan seorang matematikawan dari New York.Idenya muncul dan mendapat momentum setelah awal tahun ini Facebook mendapat kritik keras akibat rumit dan lemahnya pengaturan privasi penggunanya.
Kami ingin mengembalikan kontrol kembali kepada para pengguna, kata salah satu pendirinya Max Salzberg kepada BBC.
Tim mencoba mengumpulkan dana sekitar US$10.000 yang mereka perlukan untuk membangun jaringan lewat situs pengumpul dana, Kickstarter.
Namun antusiasme orang lumayan tinggi sehingga mereka berhasil mengumpulkan dana 20 kali lipat dari yang mereka perlukan dari 6.500 penyumbang.
Mark Zuckerberg yang juga pendiri Facebook dikatakan ikut memberi sumbangan.
Dengan bersifat open-source maka Diaspora akan selalu bisa diperbaharui dan diperbaiki oleh siapa saja.
Namun demikian banyak orang pesimis situs ini akan bisa menyaingi Facebook yang sekarang sudah memiliki 500 juta anggota dan diperkirakan bernilai AS$33 milliar.
(bbc/bbc)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar