VIVAnews - Perkumpulan jaringan radio komunitas di sekitar Merapi membuat sebuah situs yang memberikan informasi langsung dari lapangan. Situs ini juga memfasilitasi informasi yang datang maupun pertanyaan dari masyarakan seputar aktivitas gunung Merapi.
Situs bernama Jaringan Informasi Lingkar (Jalin) Merapi ini berisikan update terbaru seputar keadaan di lapangan dari para relawan yang berasal dari seluruh Indonesia. Situs yang berdiri sejak tahun 2006 ini juga mengumpulkan dana serta relawan yang akan ditugaskan pada lokasi bencana Merapi.
Ahmad Nasir, kepala bagian media Jalin Merapi, mengatakan, tujuan utama pembentukan situs ini empat tahun lalu adalah karena kekecewaan terhadap pemberitaan media yang dinilai tidak akurat. Ia mengatakan, kebanyakan media kala itu hanya mengutip pejabat setempat yang seringkali informasinya tidak sesuai dengan yang ada di lapangan.
“Situs yang dikerjakan oleh para radio komunitas ini bertujuan untuk mengimbangi pemberitaan media yang terkadang tidak akurat,” ujar Nasir saat dihubungi oleh VIVAnews, Minggu 7 November 2010.
Situs ini, ujar Nasir, juga bertujuan untuk mengumpulkan bantuan kepada para korban Merapi. Dia mengatakan bahwa koordinasi bantuan masih lemah, sehingga dibutuhkan para relawan yang turun langsung ke lapangan untuk memantau para korban.
“Pada situs juga terdapat jumlah pasti dana yang terkumpul sehingga transparansinya jelas,” ujarnya.
Ahmad mengatakan, situs tersebut memperoleh informasi seputar Merapi menggunakan beberapa teknologi. Untuk mengambil informasi dari masyarakat, dia mengatakan bahwa radio komunitas sangat berperan. Terdapat tujuh radio komunitas di Klaten, Magelang, Sleman dan Boyolali.
“Seharusnya jangkauan radio komunitas hanya 2,5KM. Namun karena diletakkan di ketinggian, radio komunitas ini dapat mencapai beberapa kecamatan,” ujarnya.
Nasir mengatakan bahwa timnya juga terus berkomunikasi menggunakan VHF dengan petugas pemantau Merapi. Saat ini, Jalin Merapi menggunakan metode baru dalam menyebarkan informasinya, yaitu melalui Twitter dan Facebook.
“Facebook kami pergunakan untuk koordinasi internal, sedangkan Twitter untuk siapa saja yang ingin menghubungi kami,” ujarnya.
Dari sisi antusiasme, ternyata sambutan masyarakat pada saat bencana sangat besar. Hal ini terlihat dari banyaknya masyarakat yang mendaftar menjadi relawan. Nasir mengatakan terdapat 1.600 orang yang telah mendaftar untuk menjadi relawan melalui situs ini. Namun, hanya 200 yang telah difungsikan di lapangan.
“Jika bencana masih berlanjut, sisa relawan ini juga akan kami turunkan,” ujarnya.
Situs yang didanai oleh Combine Resource Institution ini juga memperoleh informasinya dari RRI dan Badan Nasional Penanggunalan Bencana (BNPB). Nasir mengatakan bahwa jika bencana ini telah usai, situs ini akan sangat berguna untuk mempromosikan potensi pariwisata dan ekonomi di sekitar gunung Merapi.
“Situs ini nantinya tidak akan lagi hanya berbicara soal gunung, namun juga berbicara mengenai potensi-potensi lain di daerah ini,” ujarnya.
Minggu, 07 November 2010
Jalin Merapi Penuhi Kebutuhan Informasi Warga
Jalin Merapi Penuhi Kebutuhan Informasi Warga
MINGGU, 7 NOVEMBER 2010, 15:14 WIB
Muhammad Firman, Denny Armandhanu
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar