Rabu Simbol Hari Malas?
Nurul Ulfah - detikHealth
(Foto: z.about)
Seperti dilansir dariLimelife, Rabu (21/10/2009), para ahli matematika di universitas tersebut melakukan survei terhadap dua juta blog orang selama empat tahun. Mereka menganalisis dan menghitung berapa banyak kata atau kalimat negatif yang muncul setiap harinya, dan pada hari apa kata itu lebih sering muncul.
Sistem skor pun dilakukan untuk bisa melihat perbedaannya secara signifikan. Kata-kata seperti 'Saya merasa' atau 'Saya sedang merasa' dan lainnya akan diberi skor dengan skala 1-10. Kata-kata negatif seperti 'bunuh diri' atau 'trauma' diberi skor paling rendah, sedangkan kata-kata seperti 'surga' dan 'cinta' memiliki skor tinggi.
Dan hasil survei tersebut, peneliti menemukan bahwa hari Rabu adalah hari yang paling tidak bahagia. Sementara itu, hari minggu adalah hari yang paling bahagia dan menyenangkan.
Para peneliti berasumsi bahwa ketika sudah memasuki hari Rabu, seseorang akan mulai merasa jenuh dengan segala aktivitas rutinnya. Dibanding hari Senin, pada hari Rabu biasanya semangat seseorang akan menurun dan hal itu memicu stres dan depresi.
Keadaan statis dan pekerjaan yang belum terselesaikan umumnya menumpuk di hari Rabu. Tidak heran jika semangat di hari itu akan berkurang. Rasa malas pun akhirnya muncul dan membuat seseorang kehilangan arah bahkan stres dan depresi.
Jadi jangan heran di kalangan anak muda Rabu malam dijadikan hari untuk dugem, seperti yang dilakukan di beberapa kota di negara barat yang mengkhususkan Rabu sebagai hari kongkow.
Namun apapun harinya, isilah hari dengan melakukan hal-hal menarik dan memvariasikan kegiatan. Semangat!
Tidak ada komentar:
Posting Komentar